Kalender Islam didasarkan pada perputaran bulan, yang dimulai ketika bulan sabit baru yang tipis terlihat di belahan barat langit setelah matahari terbenam kurang lebih satu atau dua hari setelah Bulan Baru. Oleh karena itu, dalam satu bulan terdapat 29 hari atau 30 hari.
Ada 12 bulan dalam tahun Islam, yang berjumlah 354 hari atau 355 hari lamanya, lebih pendek bila dibandingkan dengan tahun kalender sipil (Gregorian) yakni 365 atau 366 hari. Karena tahun Islam memiliki 12 bulan, maka akan memiliki 11 hari lebih pendek dari tahun sipil (Gregorian), dan sebagai konsekuensinya, tahun Islam bergeser sekitar 11 hari lebih awal dibandingkan tahun masehi. 12 bulan dalam kalender Islam adalah:
- Muharram
- Safar
- Rabi'ul-Awwal
- Rabi'ul-Thaani
- Jumadil ula (juga dikenal sebagai Jumadil Awwal)
- Jumadil akhir (juga dikenal sebagai Jumada al-Thaani)
- Rajab
- Sya'ban
- Ramadhan
- Syawal
- Dhulqa'dah
- Dzulhijjah
Kalender Islam (Hijriyah) biasanya disingkat AH dalam dunia barat yang berasal dari bahasa latin Anno Hegirae atau lebih dikenal sebagai Setelah Hijrah.
Keputusan untuk mengumumkan kalender Islam dibuat setelah haji terakhir Rasulullah Muhammad (saw) pada tahun 10 Hijriyah (10 tahun migrasi beliau dari Mekkah ke Madinah). Kata Hijriyah sering disalah-pahami oleh banyak penulis, baik muslim maupun non-muslim. Hijriyah bukanlah berarti penerbangan atau melarikan diri. Dalam bahasa arab, kata hajara berarti: untuk memutuskan hubungan atau meninggalkan suku sendiri.
Meskipun kalender Islam baru diperkenalkan oleh Rasulullah (saw) pada tahun 632 AD (Anno Domini/Setelah Masehi), tetapi perhitungan awal tahun Islam, baru dipikirkan dan dibahas pada 639 Masehi, yakni pada masa tahun ke-4 kekhalifahan Umar yang menyatakan bahwa peristiwa paling penting dalam membangun akar Islam di Madinah adalah hijrah (migrasi Rasul dari Mekkah) yang terjadi pada tahun 622 AD dan menjadikan hal tersebut sebagai awal masa tahun Islam. Permulaan tanggal untuk kalender Islam dipilih (berdasarkan tahun bulan, dihitung mundur) menjadi hari pertama bulan pertama (1 Muharram) dari tahun Hijriyah. Namun, masa antara tahun ke-1 sampai tahun ke-10 Hijriyah, dunia arab tidaklah mengikuti kalendar Islam ini, tetapi masih berlaku praktek dari berbagai masukan atau pendapat yang berbeda pada waktu itu. Suku yang berbeda mengikuti masukan/pendapat yang berbeda pula, sehingga tidak ada kalender yang seragam. Oleh karena itu, hari pertama Muharram, 1 AH seperti yang berlaku di arab dikatakan sama dengan tanggal 18 April atau 18 Mei, 622 CE (Common Era, kalender Julian). Namun, jika ingin mengetahui tanggal awal dari kalender Islam secara teoritis (berdasarkan perputaran bulan, dihitung mundur) maka hari pertama dan bulan pertama yaitu 1 Muharram, 1 AH atau sama dengan 16 Juli 622 M.
Tanggal awal pada kalender Islam yang diketahui dan tercatat pada tanggal kalender Julian, adalah 9 Dzulhijjah, 10 AH, atau tanggal 6 Maret 632 Masehi (Jumat), ketika Rasulullah (saw) melakukan haji terakhir sekaligus haji wada' ke Mekkah.
Sources: