Wednesday, 28 December 2011

Kalender Islam

Kalender Islam didasarkan pada perputaran bulan, yang dimulai ketika bulan sabit baru yang tipis terlihat di belahan barat langit setelah matahari terbenam kurang lebih satu atau dua hari setelah Bulan Baru. Oleh karena itu, dalam satu bulan  terdapat 29 hari atau 30 hari. 

Ada 12 bulan dalam tahun Islam, yang berjumlah 354 hari atau 355 hari lamanya, lebih pendek bila dibandingkan dengan tahun kalender sipil (Gregorian) yakni 365 atau 366 hari. Karena tahun Islam memiliki 12 bulan, maka akan memiliki 11 hari lebih pendek dari tahun sipil (Gregorian), dan sebagai konsekuensinya, tahun Islam bergeser sekitar 11 hari lebih awal dibandingkan tahun masehi. 12 bulan dalam kalender Islam adalah:
  1. Muharram
  2. Safar
  3. Rabi'ul-Awwal
  4. Rabi'ul-Thaani
  5. Jumadil ula (juga dikenal sebagai Jumadil Awwal)
  6. Jumadil akhir (juga dikenal sebagai Jumada al-Thaani)
  7. Rajab
  8. Sya'ban
  9. Ramadhan
  10. Syawal
  11. Dhulqa'dah
  12. Dzulhijjah

Kalender Islam (Hijriyah) biasanya disingkat AH dalam dunia barat yang berasal dari bahasa latin Anno Hegirae atau lebih dikenal sebagai Setelah Hijrah.

Keputusan untuk mengumumkan kalender Islam dibuat setelah haji terakhir Rasulullah Muhammad (saw) pada tahun 10 Hijriyah (10 tahun migrasi beliau dari Mekkah ke Madinah). Kata Hijriyah sering disalah-pahami oleh banyak penulis, baik muslim maupun non-muslim. Hijriyah bukanlah berarti penerbangan atau melarikan diri. Dalam bahasa arab, kata hajara berarti: untuk memutuskan hubungan atau meninggalkan suku sendiri.

Meskipun kalender Islam baru diperkenalkan oleh Rasulullah (saw) pada tahun 632 AD (Anno Domini/Setelah Masehi), tetapi perhitungan awal tahun Islam, baru dipikirkan dan dibahas pada 639 Masehi, yakni pada masa tahun ke-4 kekhalifahan Umar yang menyatakan bahwa peristiwa paling penting dalam membangun akar Islam di Madinah adalah hijrah (migrasi Rasul dari Mekkah) yang terjadi pada tahun 622 AD dan menjadikan hal tersebut sebagai awal masa tahun Islam. Permulaan tanggal untuk kalender Islam dipilih (berdasarkan tahun bulan, dihitung mundur) menjadi hari pertama bulan pertama (1 Muharram) dari tahun Hijriyah. Namun, masa antara tahun ke-1 sampai tahun ke-10 Hijriyah, dunia arab tidaklah mengikuti kalendar Islam ini, tetapi masih berlaku praktek dari berbagai masukan atau pendapat yang berbeda pada waktu itu. Suku yang berbeda mengikuti masukan/pendapat yang berbeda pula, sehingga tidak ada kalender yang seragam. Oleh karena itu, hari pertama Muharram, 1 AH seperti yang berlaku di arab dikatakan sama dengan tanggal 18 April atau 18 Mei, 622 CE (Common Era, kalender Julian). Namun, jika ingin mengetahui tanggal awal dari kalender Islam secara teoritis (berdasarkan perputaran bulan, dihitung mundur) maka hari pertama dan bulan pertama yaitu 1 Muharram, 1 AH atau sama dengan 16 Juli 622 M.

Tanggal awal pada kalender Islam yang diketahui dan tercatat pada tanggal kalender Julian, adalah 9 Dzulhijjah, 10 AH, atau tanggal 6 Maret 632 Masehi (Jumat), ketika Rasulullah (saw) melakukan haji terakhir sekaligus haji wada' ke Mekkah.

Sources:

Saturday, 10 December 2011

Dibalik Ritual Tawaf Haji


Tahukah anda mengapa kita mengelilingi Ka'bah berlawanan arah jarum jam?
Tahukah anda mengapa Tawaf sekitar Ka'bah berlawanan arah jarum jam?
Sains modern telah membuktikan banyak hal yang menegaskan pentingnya tawaf di sekitar Ka'bah yang "berlawanan arah jarum jam." Mungkin beberapa fakta menarik berikut bisa menambah bahan renungan kita.

  1. Darah di dalam tubuh manusia memulai peredarannya dengan arah berlawanan dengan jarum jam
  2. Elektron atom berputar di sekitar intinya dengan cara yang sama seperti tawaf, yakni  berlawanan arah dengan jarum jam.
  3. Melihat dunia secara keseluruhan, anda akan mengetahui bahwa:
  • Bulan berputar mengelilingi bumi berlawanan arah dengan jarum jam.
  • Bumi berputar mengelilingi porosnya sendiri dalam arah berlawanan jarum jam.
  • Bumi berputar mengelilingi matahari dalam arah berlawanan jarum jam.
  • Planet-planet dari sistem tata surya berputar mengelilingi matahari dalam arah berlawanan jarum jam.
  • Matahari bersama seluruh sistem solarnya mengorbit di galaksi dalam arah berlawanan jarum jam.
  • Semua galaksi mengorbit di ruang angkasa dalam arah berlawanan jarum jam.

Dengan demikian: Ketika kita berputar mengelilingi Ka'bah, kita mengorbit di arah yang sama dengan seluruh alam semesta. Menyembah Allah dalam satu arah. Memuji Allah dalam satu arah. Dan semua ciptaan Allah mulai dari partikel terkecil, sampai ke galaksi terbesar, bersama-sama dengan seluruh umat manusia bersatu dalam memuji Allah.

Ketika kita berkeliling Ka'bah, kita bepergian di negeri yang pernah ditempuh oleh semua nabi Allah, mulai dari Nabi Adam (AS) sampai kepada Nabi Muhammad (SAW)

Ka'bah di Mekah tidak pernah bebas dari makhluk yang mengelilinginya. Subhanallah...
Ingatlah untuk Reblog Insya Allah...


Sumber: 
http://thebeautyofislam.tumblr.com/
http://www.allvoices.com/contributed-news/10796555-mecca-hujj-today-congratulation-to-all-muslim-brothers

Sunday, 13 November 2011

Status Wanita Dalam Islam

Menurut Al-Qur'an, kedudukan pria dan wanita adalah sama di hadapan Allah SWT. Tidak benar bila ada anggapan bahwa perempuan (Hawa menggoda Nabi Adam AS) yang disalahkan karena melanggar "pohon terlarang", sehingga menganggap bahwa kehamilan dan persalinan yang ditakdirkan bagi wanita sebagai hukuman atas tindakan tersebut.


Islam melihat seorang wanita, apakah dia menikah atau tidak, sebagai individu dengan haknya sendiri. Hak untuk memiliki dan membelanjakan harta dari penghasilannya. Mahar pernikahan yang diberikan oleh pengantin pria ke pengantin wanita adalah sepenuhnya menjadi hak pribadi sang wanita, dan dia bisa juga tetap memakai nama keluarganya sendiri dari pada mengadopsi nama suaminya.

Peran laki-laki dan perempuan saling melengkapi dan kolaboratif. Hak dan tanggung jawab dari keduanya  harus adil dan seimbang dengan segala totalitas dan komitmen dari mereka berdua.

Pria dan wanita idealnya juga berpakaian dengan cara yang sederhana, sopan dan bermartabat. Tradisi pakaian tertentu yang ditemukan di berbagai negara Muslim sering merupakan ungkapan adat setempat dan bukan bagian dari prinsip agama.

Selain itu, perlakuan terhadap perempuan di beberapa daerah di dunia muslim terkadang mencerminkan praktek-praktek budaya setempat yang mungkin tidak sejalan dan bahkan justru bertentangan dengan ajaran Islam yang benar.

Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda :

Kaum mukmin yang paling sempurna imannya ialah yang terbaik ahklaqnya, dan sebaik-baiknya kalian ialah yang terbaik kepada istrinya “ (HR. Bukhari dan Muslim)

References:
www.discoverislam.org
http://www.islamicbulletin.com/services/women.htm

Saturday, 12 November 2011

Bagaimana Islam Memandang Perang

Seperti halnya agama lain, Islam membolehkan peperangan untuk mempertahankan diri, membela agama, atau pada kondisi dimana mereka diusir secara paksa dari tanah mereka. Peperangan dalam Islam memiliki aturan-aturan ketat yang mencakup larangan memerangi warga sipil (kaum wanita, anak-anak, orang tua dan orang cacat), merusak atau menghancurkan lahan pertanian, pepohonan dan hewan ternak.


Dalam pandangan umat muslim, ketidakadilan justru akan merajalela di dunia ini jika orang-orang baik tidak siap untuk mempertaruhkan nyawa mereka di jalan yang benar.

Sebagaimana dijelaskan dalam salah satu ayat di Al-Qur'an:

"Dan perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kamu, (tetapi) janganlah kamu melampaui batas, karena sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas." (QS. 2:190)

"Dan jika mereka condong kepada perdamaian, maka condonglah kepadanya dan bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." (QS. 8:61)

Oleh karena itu, perang merupakan pilihan terakhir, dan hanya pada kondisi yang dibenarkan oleh aturan yang suci dalam Al-Qur'an. Bahkan dalam pandangan Islam, tidak dibenarkan membunuh lawan dengan melibatkan hawa nafsu, apalagi sampai melampau batas kemanusiaan. 

Begitu indahnya Islam mengatur peperangan, bahkan sampai cara membunuh lawan di medan perang pun, Islam begitu menghormati arti sebuah nyawa.

Sayang sekali, seringkali kita temui beberapa fenomena peperangan yang mengatas namakan Islam dan Jihad. Istilah JIHAD inilah yang sering disalahpahami dan disalahgunakan. Jihad secara harfiah berarti "berjuang" dan bukanlah "perang suci" (istilah ini tidak ditemukan di Al-Qur'an). Jihad merupakan salah satu konsep Islam, yang dapat diterapkan pada tingkat pribadi - yakni perjuangan batin melawan kejahatan dalam diri sendiri; perjuangan untuk kebaikan dan moralitas sosial; dan perjuangan di medan perang, hanya ketika memang benar-benar diperlukan. 

Wallahua'lam bisshowab...

References:
www.discoverislam.org
http://lsq.deviantart.com/art/JIHAD-FLAG-18715071

Wednesday, 19 October 2011

Bagaimana Islam Menjamin Hak Asasi dan Kesetaraan

Al-Qur'an mengatur kebebasan nurani

Tiada paksaan dalam agama. Sungguh jalan yang benar telah nyata dibedakan dengan yang salah. Oleh karena itu, barangsiapa menolak sembahan yang palsu (taghut) dan beriman kepada Allah, maka ia telah berpegang pada simpul tali uyang paling kuat, yang tak akan pernah putus; dan Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui (QS. 2:256)


Hidup, kehormatan dan harta benda setiap orang, baik muslim atau non-muslim, merupakan hal yang sakral dalam Islam. Rasisme dan bentuk lain dari kefanatikan dan prasangka negatif merupakan hal yang tidak bisa diterima dalam Islam, sebagaimana Al-Quran berbicara tentang kesetaraan manusia dalam ayat berikut:


Wahai umat manusia! Kami ciptakan kamu dari satu jiwa, laki-laki dan wanita, dan membuatmu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku, agar kamu bisa saling mengenal, dan tidak saling bermusuhan. Sesungguhnya yang paling mulia diantara kamu di sisi Allah ialah yang paling bertakwa. Sungguh Allah Maha Mengetahui, Maha Teliti. (QS. 49:13)


Sumber:
www.discoverislam.com
www.islamicity.com

Sunday, 9 October 2011

Keluarga Muslim dan Kehidupan Sosial

Keluarga adalah fondasi bagi masyarakat Islam. Kedamaian dan keamanan yang dimiliki oleh sebuah unit keluarga sangatlah berharga dan sangat penting bagi pertumbuhan spiritual anggotanya. Sebuah tatanan sosial yang harmonis diciptakan oleh keberadaan keluarga besar; anak-anak begitu dicintai dalam keluarga sehingga jarang sekali mereka tinggal terpisah dari keluarga sampai saat mereka menikah.

Orang tua sangat dihormati dalam tradisi Islam. Merawat orang tua yang berusia lanjut dianggap suatu kehormatan dan penuh berkah. Ibu sangat dihormati: Al-Qur'an mengajarkan bahwa ibu telah menahan beban berat selama kehamilan, melahirkan dan membesarkan anak dengan penuh kegembiraan, sehingga mereka layak mendapatkan perhatian khusus dan kebaikan dari kita. 

Hal itu dinyatakan dalam Al-Qur'an:
Artinya : " Dan kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu- bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah- tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Berrsyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Ku lah kembalimu". (QS.Luqman:14) 


Pernikahan sangatlah dianjurkan dalam Islam. Pernikahan muslim adalah amalan yang sakral dan sebuah perjanjian besar yang mengikat, di mana keduanya menjadi bebas (halal) satu sama lain dalam batasan syar'i. Sebaliknya, perceraian, meskipun jarang, dibolehkan dalam Islam, tetapi sebagai pilihan terakhir. Adat pernikahan bervariasi antar negara satu dengan negara lain.

Sumber:
www.discoverislam.com


Saturday, 1 October 2011

Temukan Islam

Apa itu Islam?
Islam berarti mendapatkan perdamaian. Islam bukanlah agama baru. Muslim percaya bahwa Islam adalah kebenaran yang sama yang Allah nyatakan melalui para Nabi-Nya bagi setiap umat. Islam adalah sebuah cara hidup yang dilambangkan dengan perdamaian - damai dengan Allah, damai dengan diri sendiri dan damai dengan seluruh ciptaan Allah melalui penyerahan diri kepada Allah dan komitmen terhadap petunjuk-Nya. 

Siapa itu Muslim?
*)
Lebih dari satu miliar orang dari berbagai ras, kebangsaan dan budaya di seluruh dunia adalah Muslim - dari ladang padi Indonesia sampai padang pasir di jantung Afrika, dari gedung-gedung pencakar langit New York sampai tenda Badui di Arab.

Hanya 18% Muslim tinggal di dunia Arab; 20% hidup di Sub-Sahara Afrika, dan komunitas Muslim terbesar di dunia adalah di Indonesia. Beberapa bagian substansial di Asia adalah Muslim, sementara minoritas tetapi dengan jumlah yang signifikan hidup di India, China, Rusia, A
merica utara dan selatan, Eropa timur dan barat.

Apa yang Muslim Imani?
Muslim percaya kepada Allah Yang Esa, Tak Terbandingkan, Maha Penyayang - Pencipta, Pemelihara alam semesta; percaya pada malaikat ciptaan-Nya; percaya pada para Nabi yang melalui mereka wahyu-Nya disampaikan kepada manusia; percaya pada Hari Penghakiman (kiamat) dan pertanggung jawaban individu atas segala perbuatan; percaya pada otoritas penuh Allah atas takdir, baik itu baik atau buruk; dan percaya pada kehidupan setelah kematian

Muslim percaya bahwa Allah mengirim para Nabi dan Rasul-Nya untuk seluruh umat manusia; dan pesan terakhir Allah kepada umat manusia, yaitu berupa penegasan kembali dan penyempurnaan dari pesan abadi para Nabi sebelumnya, disampaikan kepada Nabi Muhammad SAW melalui malaikat Jibril. 

Siapakah Muhammad?
**)
Muhammad SAW lahir di Makkah pada tahun 570, selama periode waktu dimana dalam sejarah Eropa disebut Abad Pertengahan. Muhammad adalah putra Aminah dan Abdullah, keduanya dari suku Quraisy. Dia adalah keturunan langsung dari Ismail, putra tertua Nabi Ibrahim. Ayah Muhammad meninggal sebelum ia lahir, dan ibunya meninggal ketika dia berusia enam tahun. Ia dibesarkan oleh kakeknya, seorang kepala Makkah, dan setelah kematian kakeknya, Muhammad diasuh oleh pamannya, Abu Thalib. 

Muhammad adalah seorang pengembala di masa mudanya. Saat ia tumbuh dewasa, ia terkenal karena kejujurannya, kemurahan hati, dan ketulusannya; dan mendapatkan gelar Al Amin (yang dipercaya). Muhammad sering diminta untuk menengahi sengketa dan nasihat bagi penduduk Makkah.

Pada usia 40, ketika sedang menyendiri dan berkontemplasi, Muhammad menerima wahyu pertama dari Allah melalui malaikat Jibril. Wahyu ini, yang turunnya berlangsung selama dua puluh tiga tahun, dikenal sebagai Al-Qur'an.

Muhammad mulai membacakan wahyu yang ia dengar dari Jibril, dan mengabarkan kebenaran yang Allah telah wahyukan kepadanya. Orang-orang Makkah dengan ketidak tahuan mereka menentang Muhammad dan beberapa pengikutnya dengan segala cara. Umat Muslim pada saat itu mengalami penganiayaan pahit. 

Pada tahun 622, Allah memerintahkan umat Muslim untuk beremigrasi. Peristiwa ini (hijrah), di mana umat Islam meninggalkan Makkah menuju kota Madinah-sekitar 260 mil ke Utara-menandai awal kalender Islam.

Madinah memberikan Muhammad dan pengikutnya, sebuah tempat yang aman di mana komunitas Muslim berkembang. Setelah beberapa tahun, Nabi dan para pengikutnya kembali ke Makkah dan memaafkan musuh-musuh mereka. Kemudian, Nabi mengembalikan fungsi Ka'bah (tempat suci yang dibangun Ibraham); Nabi dan pengikutnya membuang semua berhala dan menjadikan kembali Ka'bah sebagai tempat menyembah Allah. Sebelum Nabi meninggal pada usia 63 tahun, sebagian besar orang Arab telah memeluk Islam. Dalam waktu kurang dari satu abad, Islam telah menyebar ke Spanyol di barat, sampai timur jauh seperti China.

Apakah itu Al-Qur'an?
***)
Muslim percaya bahwa Al Qur'an adalah firman Allah SWT: catatan lengkap dari wahyu yang diungkapkan Allah melalui malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad (SAW). Al-Qur'an dihafalkan oleh Nabi Muhammad dan pengikutnya, disampaikan kepada sahabat-sahabatnya, dan ditulis oleh para sahabat yang saling mengkoreksi kebenaran dan keasliannya selama masa hidup Nabi. Tidak satu kata pun dari 114 surah Al-Quran yang telah diubah selama berabad-abad. Al Qur'an adalah teks yang unik dalam setiap detailnya dan mukjizat yang diturunkan kepada Muhammad, empat belas abad yang lalu. 

Al Qur'an adalah sumber utama dari keyakinan tiap Muslim. Isinya berkaitan dengan semua urusan yang menjadi kebutuhan manusia, seperti wisdom, doktrin agama, ibadah dan hukum; tetapi tema dasarnya adalah hubungan antara Allah dan makhluk-Nya. Al Qur'an memberikan pedoman bagi masyarakat, bagaimana berperilaku yang baik dan juga prinsip-prinsip ekonomi yang adil. 

Sumber:
http://discoverislam.com
http://ahlulcilmi.com/view.php?id=4
http://caligraviislamic.blogspot.com/2011/03/kaligrafi-islam-muhamad-01.html